Tugas Jaringan Nirkabel: November 2014

1. Pembahasan

Pemanfaatan lapisan ionosfer sebagai media pemantul gelombang radio merupakan

salah satu cara untuk mengoptimalkan jarak jangkauan komunikasi radio. Dengan perambatan gelombang radio yang melalui pemantulan lapisan ionosfer maka jarak jangkauan komunikasi radio dapat lebih jauh bila dibandingkan dengan perambatan gelombang radio melalui permukaan bumi.

Kemunculan secara tiba-tiba suatu lapisan di daerah ketinggian lapisan E dikenal sebagai lapisan E-Sporadis. Sesuai dengannamanya, kemunculan lapisan ini bersifat tibatiba

dan waktu kemunculannya tidak tetap. Salah satu teori menyebutkan mekanisme pembentukan lapisan E-Sporadis disebabkan oleh peristiwa wind shear (Jiyo, 2005). Lapisan E-Sporadis dapat memiliki kerapatan elektron yang sangat tinggi dan memiliki ketebalan lapisan sampai beberapa kilometer dengan luas cakupan sampai beberapa ratus kilometer (McNamara, 1991). Karena kerapatan elektronnya yang sangat tinggi ini, maka pemantulan gelombang radio yang dipantulkan oleh lapisan E-Sporadis dapat memiliki frekuensi yang lebih tinggi dari yang dipantulkan oleh lapisan F. Besarnya frekuensi yang dipantulkan oleh lapisan ini dapat dilihat dari pengamatan ionosonda.

Dalam makalah ini dibahas tentang kemungkinan pemanfaatan lapisan E-Sporadis sebagai media pemantul sinyal radio komunikasi dengan frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi HF, khususnya pada rentang frekuensi VHF Rendah

2 PEMANTULAN GELOMBANG RADIO VHF OLEH LAPISAN E-SPORADIS

Pemantulan gelombang radio Very High Frequency (VHF) oleh lapisan E-Sporadis diilustrasikan pada Gambar 2-1 (Suhartini, 2007). Gelombang radio dapat dipantulkan satu atau dua kali oleh lapisan E-Sporadis, untuk jarak komunikasi yang sama. Dengan mengasumsikan permukaan bumi datar, besarnya frekuensi dan sudut elevasi untuk satu kali pantulan oleh lapisan Esporadis secara geometri sederhana dapat ditentukan dengan skema pada Gambar 2-2.